Skip to main content

Menjelaskan Warrant dan Konvertibel

MANAJEMEN KEUANGAN II
“Menjelaskan Warrant dan Konvertibel”
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM.














Disusun Oleh:
KELOMPOK I

RITA ZAHARA                                   (5130015044)
CHOIRUS SA’ADAH                           (5130015046)
MOH. AFIUDIN                                   (5130015047)
ABDUL HARIS PRASETYO                (5130015048)
YUSTIN WULANDARI                       (5130015049)











PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017

WARRANT DAN KONVERTIBEL

A.      WARRAT(WARAN)

1.       DEFINISI WARAN
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut.
Menurut Undang-Undang Pasal 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan “waran” dalam penjelasan angka ini adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak Efek dimaksud diterbitkan
Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran lebih lama daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu.
Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan.

2.       MANFAAT WARRANT (WARAN)
a.     Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di pasar sekunder dengan cara menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.
Contohnya, Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.500,00 dan pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.800,00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp1.700,00 (Rp1.500,00 + Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp1.800,00 per saham.
b.    Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain) yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari harga beli.

3.       TUJUAN MENERBITKAN WARAN
a.     Melancarkan penjualan obligasi.
Ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang kurang potensial untuk menerbitkan saham. Maka waran disebut sebagai pemanis atau sweetener penerbitan obligasi. Namun pada perkembangan terakhir waran juga diterbitkan oleh perusahaan besar seperti AT&T pada tahun 1970.
b.    Dengan adanya waran, pembeli obligasi akan memiliki kesempatan menikmati kenaikan nilai atau harga saham perusahaan (capital gain).
Jika harga saham naik melebihi harga beli yang tertera pada waran, pemegang waran akan menggunakan hak untuk membeli sejumlah lembar saham perusahaan untuk memperoleh keuntungan (waran di-exercise).

4.       KARAKTERISTIK WARAN
a.   Exercise Price (X)
Exercise price adalah harga yang tertera pada waran. Pemegang waran dapat membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Pemegang waran hanya akan mengunakan haknya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi dari exercise waran (X). Pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu waran. Namun ada juga waran yang memiliki exercise price yang semakin tinggi (stepped-up exercise price). Misalnya untuk waran dengan maturity 10 tahun, untuk 5 tahun pertama exercise price-nya $25 dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya menjadi $30. Stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik waran untuk segera menukarkan warannya dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat.
b.   Expiration Date
Meskipun ada beberapa waran yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya waran mempunyai tanggal jatuh tempo. Misalnya waran dengan usia 10 tahun; pemegang waran ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah melebihi harga waran (X), pemegang waran tidak akan pernah menikmati keuntungan dari exercise warrant. Seperti halnya stepped up exercise price, expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit waran untuk memaksa pemegang waran melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga saham lebih tinggi dari exercise price; maka pemegang waran tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk membeli saham. Ia tidak dapat menunggu lebih lama lagi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
c.    Detachability
Waran biasanya dijual bersama obligasi atau sekuritas lainnya (attached), namun bisa juga dijual secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi investor memiliki alternatif untuk menjual waran sendiri, obligasi sendiri atau kombinasi keduanya.
d.   Exercise Ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu lembar waran; misalnya exercise ratio 2 berarti 1 waran dapat digunakan untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.

5.       RISIKO WARAN
a.   Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. 
Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta harga pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga beli waran tersebut.
b.   Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

B.      KONFERTIBEL

1.       DEFINISI KONVERTIBEL
Obligasi Konvertibel merupakan obligasi yang dapat ditukarkan atau dikonversi dengan suatu sekuritas di dalam suatu perusahaan. Jadi ketika seseorang memegang sebuah obligasi milik suatu perusahaan, maka orang tersebut dapat menukarnya dengan sekuritas, seperti saham. Investor akan menukarkan obligasi ini dengan saham ketika saham perusahaan meningkat secara signifikan, tentu saja selain karena faktor keuntungan juga karena saham sangat menarik untuk dimiliki.
Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham preferen atau penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa sesuai dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya. Ciri ini didefinisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio) dan ia memberikan hak kepada pemilik konvertibel untuk menukarkan surab berharga dengan sejumlah saham yang ditetapkan. Berkaitan dengan ratio konfersi adalah harga konversi (conversion price), yaitu harga efektif yang dibayarkan untuk saham biasa pada waktu konfersi dilakukan.
Jadi, pada dasarnya konvertibel sama dengan obligasi yang disertai warrant.


2.       KARAKTERISTIK KONFERTIBEL
a.    Rasio konversi
Banyaknya lembar saham biasa  yang dapat ditukarkan dengan Convertible security seperti pada awal penerbitan.
b.   Nilai konversi
Nilai konversi adalah total  nilai pasar untuk saham biasa  yang dapat ditukarkan dengan Convertible security.
Nilai konversi = rasio konversi X nilai pasar per lembar saham biasa
c.    Nilai sekuritas
Nilai sekuritas ( nilai obligasi, sebutan yanng lazim) Convertible security  adalah harga Convertible  itu bila tidak ada sifat-sifat konversinya. Ini dihitung dengan menetukan tingkat pengembalian yang diinginkan penerbitan lurus ( tidak bisa dikonversikan ) dengan kualitas yang sama dan menentukan nilai suku bunga sekarang dan pembayaran pokok hutang pada tingkat pengembalian ini. Maka, entah apapun yang terjadi pada nilai saham biasa perusahaan itu, nilai terendah dengan mana Convertible  itu bisa turun haruslah nilainya sebagai straight bond atau saham preferen.
d.   Periode konversi
Periode selama konversi itu bisa ditukarkan dengan saham biasa di batasi. Kerap kali konversi tidak diperkenankan sampai sekian tahun berlalu, atau dibatasi dengan tanggal berakhir penukaran. Namun masih ada Convertible yang bisa ditukarkan kapan saja sepanjang umur mereka. Dalam kasus manapun, peiode konversi ditentukan ketika pertama kali diterbitkan.
e.    Premium konversi
Yakni perbedaan antara harga pasar Convertible  dengan yang lebih tinggi antara nilai sekuritas dan nilai konversinnya. Dimana didefinisikan sebagai:
Premuim konversi = harga pasar Convertible itu X yang lebih tinggi dari nilai sekuritas dan nilai konversi.
3.       ALASAN PENGGUNAAN KONFERTIBEL
Alasan tradisional untuk menjual konvertibel ialah bahwa suku bunga obligasi rendah dan harga konversinya juga merupakan premi di atas harga saham biasa saat ini. Alasan utama memilih menerbitkan Convertible dan bukannya hutang langsung, saham preferen, atau saham biasa adalah bahwa suku bunga pada Convertible  tidak peduli terhadap tingkat resiko perusahaan penerbitnya. Obligasi onvertibel dapat dipandang sebagai suatu paket hutang perusahaan ditambah opsi yang terkandung di dalamya.

Sementara risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi mengakibatkan suku buga yang lebih tinggi dalam hutang langsung, namun ini tidak perlu terjadi pada Convertible. Sifat Convertible  mendapat keuntungan dari kenaikan risiko dan ketidak pastian dan kenaikan volatilitas harga saham yang mengikutinya. Akibatnya, sifat konversi berharga apabila harga saham naik; bila tidak, nilai nya nol. Semakin besar risiko dan volatilitas harga saham maka semakin besar kemungkinan sifat konversi akan menjadi nilai tersendiri sebelum tanggal kadaluarsa. Akibat nya semakin besar resiko dan ketidakpastian, akan semakin besar pula  nilai sifat konversi nya dari convertible. Maka, efek negatif kenaikan dalam risiko dan ketidakpastian pada bagian hutang langsung sebuah convertible  sebagianya diimbangi oleh efek positif pada sifat  konversinya.





DAFTAR PUSTAKA





Comments

Popular posts from this blog

“KEGAGALAN PERUSAHAAN DAN REORGANISASI”

MANAJEMEN KEUANGAN II “ KEGAGALAN PERUSAHAAN DAN REORGANISASI ” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II semester empat pada Program Studi S1 Manajemen Disusun oleh : 1.       Rita Zahara                (5130015044) 2.       Choirus Sa’adah       (5130015046) 3.       YustinWulandari       (5130015049) Dosen Pembimbing : Ninnasi Muttaqiin,S.M.B.MSM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN 2016 KEGAGALAN PERUSAHAAN Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Menurut Drs. A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, kebangkrutan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang debitur dengan mengisi suatu petisi yang menyatakan bahwa ia tidak mampu untuk memenuhi kewaji

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN II "MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL ” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II semester empat pada Program Studi S1 Manajemen Disusun oleh : 1.       Rita Zahara                (5130015044) 2.       Choirus Sa’adah       (5130015046) 3.       YustinWulandari       (5130015049) Dosen Pembimbing : Ninnasi Muttaqiin,S.M.B.MSM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN 2016 MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan multinasional awalnya adalah perusahaan domestic, dengan tingkat pertumbuhannya yang semakin tinggi, peluang pasar yang dihadapi semakin besar, maka perusahaan akan melakukan ekspansi ke negara lain atau go internasional. Motivasi perusahaan go international meliputi: 1.              Memperluas pasar 2.              Penggunaan bahan baku dari negara asing, 3.              Untuk mempertahankan ke

Pembiayaan Saham Biasa

MANAJEMEN KEUANGAN II “Pembiayaan Saham Biasa” Dosen Pengampu Mata Kuliah Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM. Disusun Oleh: KELOMPOK I RITA ZAHARA                                    (5130015044) CHOIRUS SA’ADAH                            (5130015046) MOH. AFIUDIN                                    (5130015047) ABDUL HARIS PRASETYO                (5130015048) YUSTIN WULANDARI                       (5130015049) MOH. BAYU FIRSDAUS NUZULA       (5130015033) PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2017 PEMBIAYAAN DENGAN SAHAM BIASA Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan  tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik pe