MANAJEMEN
KEUANGAN II
“Pembiayaan
Saham Biasa”
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ninnasi
Muttaqiin, S.M.B., M.SM.
Disusun
Oleh:
KELOMPOK I
RITA
ZAHARA (5130015044)
CHOIRUS
SA’ADAH (5130015046)
MOH.
AFIUDIN (5130015047)
ABDUL
HARIS PRASETYO (5130015048)
YUSTIN
WULANDARI (5130015049)
MOH.
BAYU FIRSDAUS NUZULA (5130015033)
PROGRAM
STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
PEMBIAYAAN
DENGAN SAHAM BIASA
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering
disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham.
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang
atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan (musdalifah, 2015: 77)
Bila
ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham dibagi menjadi
dua jenis yaitu:
- Saham biasa (common stock)
- Saham preferen (preferen stock)
Berikut ini
merupakan penjelasan pembiyaan dengan saham biasa
A.
DEFINISI
SAHAM BIASA
Saham
biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang
diperoleh peusahaan. Bila terjadi likuidasi, pemegang saham biasa yang
mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dari penjualan asset
perusahaan
Ciri-ciri
dari saham biasa:
1. Dividen
dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba
2. Memiliki hak
suara (one share one vote)
Setiap
lembar saham memiliki satu hak suara dalam sebuah voting di dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS). Sehingga semakin banyak porsi saham yang dimiliki maka
semakin besar peluang pemegang saham dalam sebuah voting untuk suatu agenda
rapat seperti agenda untuk menyetujui pembagian keuntungan, penunjukan direktur
baru dan berbagai keputusan perusahaan lainnya
3. Hak
memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila bangkrut setelah
semua kewajiban perusahaan dilunasi.
B.
HARGA SAHAM
Selembar
saham mempunyai nilai atau harga. Menurut Widoatmojo (2000:13), harga saham
dibedakan menjadi:
1.
Harga
nominal
Merupakan
harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk
menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan
arti penting, karena deviden yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal
2.
Harga
perdana
Merupakan
harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran
umum penjualan saham perdana yang disebut IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar perdana biasanya
ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter)
dan emiten.
3.
Harga pasar
Adalah
harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi
setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi
melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga ini benar-benar mewakili harga
perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau meda
lain adalah harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek
Indonesia.
Harga
saham menjadi sangat penting bagi investor karena mempunyai konsekuensi
ekonomi. Perubahan harga saham akan mengubah nilai pasar sehingga kesempatan
yang diperileh investor di masa depan juga ikut berubah.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan tingkat harga saham menurut Brigham (1998), antara
lain:
1. Jumlah
dividen kas yang diberikan
Dengan
membagikan dividen dalam jumlah besar dapat meningkatkan kepercayaan investor
kepada perusahaan dan akan berdampak pada kenaikan dividen dalam jumlah besar
2. Jumlah laba
yang didapat oleh perusahaan
Perusahaan
yang mempunyai laba yang tinggi cenderung membagikan dividennya dalam jumlah
besar, karena perusahaan tersebut menjadi pilihan bagi investor untuk
menanamkan dananya. Semakin banyak investor yang menanamkan dananya akan mempengaruhi
harga saham perusahaan tersebut
3. Laba per
lembar (Earning Per Share / EPS)
Semakin
tinggi laba per lembar saham yang diberikan perusahaan, maka investor akan
semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan tingkat pengembalian yang
cukup baik. Hal ini akan mendorong investor melakukan investasi lebih besar
lagi, sehingga harga saham perusahaan meningkat.
4. Tingkat suku
bunga
Cara
mempengaruhinya dengan:
a. Mempengaruhi
laba perusahaan (bunga adalah biaya, sehingga semakin tinggi suku bunga semakin
rendah laba perusahaan)
b. Mempengaruhi
persaingan di pasar modal antara saham dan obligasi (bila suku bunga naik maka investor
akan mendapatkan hasil yang besar dari obligasi, penukaran demikian akan
menurunkan harga saham)
5. Tingkat
risiko dan tingkat pengembalian
Semakin
tinggi risiko semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.
C.
PENILAIAN
HARGA SAHAM
Seorang
investor bila akan melakukan investasi
saham perlu menganalisa secara detail . Hal penting yang harus
diperhatikan adalah pendapatan perusahaan, karena pendapatan akan menentukan
besarnya deviden dan pertumbuhan deviden yang akan menentukan nikai intrinsik
saham. Nilai intrinsik tersebut digunakan sebagai cut off point memutusan beli atau menjual saham apabila sudah
dimiliki saham tersebut.
Keputusan
membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai
intrinsik dengan harga pasar dengan kriteria:
1. Jika harga
pasar < nilai intrinsik àmaka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu
rendah), saham sebaiknya DIBELI dan DITAHAN dengan tujuan memperoleh capital gain jika harga naik
2. Jika harga
pasar = nilai intrinsik àmaka saham tersebut dinilai wajar harganya
dan berada dalam kondisi keseimbangan, sebaiknyaJANGAN melakukan TRANSAKSI
3. Jika harga
pasar > nilai intrinsik àmaka saham tersebut dinilai
overvalued (harganya terlalu mahal), Saham sebaiknya DIJUAL untuk menghadiri kerugian.
Nilai yang
berhungan dengan harga saham, yaitu:
1. Nilai buku (Book
Value)
Adalah
nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku per lembar saham
adalah aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu
lembar saham. Diihat dari laporan keuangan perusahaan
2. Nilai pasar
(Market
Value)
Adalah
harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat yang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran harga saham pelaku pasar.
3. Nilai
intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai sebenarnya atau seharusnya. yaitu nilai
saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan
nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai
intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002)
Faktor utama yang mempengaruhi nilai
instrinsik yaitu sebagai berikut:
a. Nilai aktiva
perusahaan.
Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu
perusahaan memiliki nilai pasar. Aktiva-aktiva tersebut dapat dilikuidasi untuk
membayar kembali kepada kreditur dan untuk dibagikan kepada pemegang saham.
b. Kemungkinan
bakal pendapatan, dividen, dan aliran kas masa mendatang. Faktor-faktor seperti
pendapatan, dividen, dan aliran kas masa mendatang akan mempengaruhi nilai
sekarang dari saham.
c. Kemungkinan
pertumbuhan masa depan. Prospek perusahaan akan pertumbuhan masa depan
mempengaruhi nilai instrinsik saham.Analisis nilai instrinsik yaitu
membandingkan nilai sesungguhnya dari suatu saham dengan harga pasarnya. Tujuan
analisis ini adalah untuk menentukan apakah suatu saham adalah undervalued atau overvalued.
Jika
mengetahui nilai buku dan nilai pasar, maka pertumbuhan perusahaan dapat
diketahui. Dan jika mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik maka dapat mengetahui
mana saham yang murah. tepat nilainya.
D.
PENDEKATAN
UNTUK MENILAI HARGA SAHAM
Ada
dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:
- Analisis Fundamental
Analisis ini beranggapan bahwa setiap
investor adalah makhluk rasional, karena itu analisis ini mencoba mempelajari
hubungan antara harga saham dengan kondisi perubahaan yang tercermin pada nilai
kekayaan bersih perusahaan itu.
- Analisis Teknikal
Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan
permintaan menentukan harga saham. Para analis teknikal lebih banyak
menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang memiliki dampak
terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.
Nilai saham sesungguhnya di tentukan oleh
kondisi fundamental suatu perusahaan. Investor membuat keputusan menanam uangnya
dengan membeli saham setelah mempertimbangkan laba emiten, pertumbuhan
penjualan, dan aktiva selama kurun waktu tertentu. Di samping itu, prospek
perusahaan ini di masa mendatang sangat penting di pertimbangkan.
Indikator-indikator yang di pertimbangkan
adalah price earning ratio (PER),
dividen per saham (DPS), book value
(BV), ROE, ROA, dan lain-lain (Dr. Husein Syahatan dan Dr. Athiyyah
Fayyadh 2004).
Beberapa
metode yang sudah umum digunakan sebagai referensi para investor atau analis
pasar modal saat ini yaitu:
1.
Metode Price
Earning Ratio (PER)
PER
digunakan untuk menentukan nilai intrinsic atau harga wajar suatu saham dengan
cara mengetahui berapa besar perkiraan return yang akan diperoleh apabila
investor membeli suatu saham. Secara umum PER juga dapat digunakan sebagai
perbandingan harga saham suatu perusahaan dari industri sejenis apakah sahamnya
mahal atau tidak.
Sebagai
contoh PER Bank CIMB adalah 15 kali dan PER Bank BRI 17 kali, maka PER yang
lebih menarik adalah Bank CIMB.
Ada
pun rumus yang umum digunakan dalam menghitung PER adalah:
Contoh:Misalkan
dalam laporan keuangan PT.XYZ Tbk. Diketahui bahwa modal ditempatkan dan
disetor penuh sebesar RP 10 Miliar. Nilai nominal saham Rp 500/Lembar. Laba
perusahaan Rp 1 Miliar. Harga saham perusahaan sebesar Rp 1.400. Berapakah PER
perusahaan PT. XYZ Tbk?
Jawab:
· Jumlah
Lembar saham = Rp 10 Miliar : Rp 500 = 20 Juta lembar
· EPS
= Rp 1 Miliar : 20 Juta Lembar = Rp 50
Contoh
lain misalkan dalam laporan keuangan PT. XYZ Tbk. Yang bergerak di bidang
industry pertambangan yaitu diketahui data sebagai berikut:
· EPS
sebesar Rp 100
· Harga
saham diperdagangkan di bursa efek Rp 3.800
· Standar
PER untuk industri pertambangan 20 kali
Apakah
harga saham PT. XYZ Tbk sebesar Rp 3.800 tersebut mahal atau murah?
Jawab:
dengan standar PER untuk industry pertambangan dimisalkan sebesar 20 kali maka
wajar saham PT. XYZ Tbk adalah 20 x EPS atau 20 x Rp 100 = Rp 2.000. karena
harga di bursa diperdagangkan dengan harga Rp 3.800 sehingga PER menjadi Rp
3.800 : Rp 100 = 38 kali, maka PER terlalu tinggi dari standar yang berlaku
atau saham PT. XYZ Tbk terlalu mahal (overvalue).
2.
Metode
Perkiraan Pendapatan
Selain
metode PER, metode perkiraan pendapatan juga bertujuan untuk menentukan berapa
nilai instrinsik atau nilai wajar suatu saham kemudian membandingkannya dengan
masing – masing pergerakan dari transaksi pergerakan harga saham tersebut. Ada
pun perbedaan antara metode perkiraan pendapatan dengan metode PER bahwa metode
PER tidak memasukkan unsur perkiraan pendapatan yang akan diperoleh investor,
sedangkan penilaian harga saham dengan menggunakan metode perkiraan pendapatan
memasukkan unsur berapa besar pendapatan yang akan dibagikan kepada para
investor dari pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan serta adanya juga
unsur tingkat bunga yang berlaku secara umum. Ada pun rumusnya adalah sebagai
berikut:
V =
Harga saham atau nilai intrinsik saham
P =
Pay Earning Ratio
E =
Earning (pendapatan)
K =
Tingkat bunga umum yang berlaku (tingkat bunga perbankan nasional yang berlaku
sebagai rujuakan)
Contoh:
Dalam laporan keuangan PT.XYZ diketahui:
a. Tingkat
pertumbuhan sebesar 10% per tahun
b. Tingkat
bunga umum yang berlaku 17%
c. Laba
atau deviden yang dibagikan sebesar 30%
d. Pendapatan
per saham Rp 900
Berapakah
nilai intrinsik atau harga wajar PT.XYZ?
Jawab:
=
Rp 4800
Dengan
demikian, nilai intrinsi atau nilai wajar saham PT.XYZ adalah Rp4800. Jika
harga saham PT.XYZ diperdagangkan di bursa Rp5700, maka transaksi perdagangan
saham PT.XYZ terlalu tinggi (overvalue). Dalam
kondisi ini, investor disarankan untuk tidak membeli saham PT.XYZ. Jika
investor sudah memiliki saham PT.XYZ, sebaiknya segera dijual untuk menghidari
kemungkinan penurunan harga yang mengakibatkan kerugian(Capital Lost).
3.
Metode Price
To Book Value (Metode PBV)
PBV
adalah hasil perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar
saham. Nilai buku per lembar saham diperoleh dengan cara membagi seluruh modal
sendiri perusahaan dengan semua saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh.
PBV menggambarkan seberapa besar pasar para investor menghargai nilai buku
saham perusahaan. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi rasio PBV, maka akan
semakin tinggi juga apresiasi pasar terhadap prospek perusahaan, namun di sisi
lain kenaikan atau tingginya rasio PBV, juga dapat berarto meningkatnya risiko
bagi investor. Secara teoritis rasio PBV yang wajar adalah sebesar 2 kali atau
dengan kata lain harga saham dikategorikan masih wajar dalam kaitan dengan
risiko investasi jika harga saham perusahaan sebesar 2 kali dari nilai buku per
lembar saham. Ada pun rumus PBV adalah sebagai berikut:
Contoh:
Misalkan diketahui nilai atau harga pasar suatu saham PT.ABC Tbk Rp 35 per
lembar saham, dan data di dalam neraca perusahaan tersebut diketahui bahwa
modal perusahaan Rp 350 Miliar, jumlah saham beredar 38.166 miliar lembar.
Berapakah
PBV?
Jawab:
Nilai buku per lembar saham perusahaan = Rp 350 miliar: 38.166 miliar lembar =
Rp 9.
Berarti harga
atau nilai pasar saham perusahaan adalah 3,8 kali nilai buku perusahaan.
Perlu
diingat juga bahwa ada beberapa hal yang terkait dengan analisa PBV yang perlu diperhitungkan:
a. Perusahaan
yang laba atau earning-nya negative, tidak dapat menggunakan metode PER
sehingga metode PBV sangat membantu investor untuk memperkirakan risiko yang
dihadapi apabila melakukan investasi pada saham perusahaan bersangkutan
b. Penggunaan
metode PBV untuk penilaian harga wajar saham perusahaan – perusahaan yang
bergerak di bisdang jasa yang sama asetnya dalam bentuk aktiva tetap umumnya
relative sangat kecil, sehingga untuk penilaian saham pada perusahaan –
perusahaan yang bergerak di bidang jasa kurang relevan untuk digunakan.
E.
HAK PEMEGANG
SAHAM BIASA
Sebagai pemilik
perusahaan pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu:
1.
Hak
kontrol
Pemegang
saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang
saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya.
Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam
pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2.
Hak menerima
pembagian keuntungan
Sebagai
pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan
ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber
dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada
pemilik saham dalam bentuk dividen.
3.
Hak preemtive
Merupakan
hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase
kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
Tujuan hak preemptive ada dua yaitu:
a.
Mencegah manajemen suatu perusahaan menerbitkan saham tambahan
dalam jumlah besar dan membeli sendiri saham- saham tersebut. Manajemen akibatnya
dapat mengambil alih kendali perusahaan dan mengalahkan kehendak para pemegang
saham saat ini.
b.
Melindungi pemegang saham dari pendilusian nilai.
Misalnya beredar 1.000 lembar saham
biasa yang harganya masing- masing adalah $100 sehingga total nilai pasar
perusahaan adalah $100.000. Jika dijual tambahan 1.000 lembar saham dengan
harga $50 per lembar atau sebesar $50.000, penambahan ini akan mengakibatkan
total nilai pasar naik menjadi $150.000. Ketika total nilai pasar yang baru
dibagi dengan jumlah saham beredar yang baru akan diperoleh nilai sebesar $75
per lembar saham. Pemegang saham lama akan kehilangan $25 per lembar saham dan
pemegang saham baru akan langsung mendapatkan laba sebesar $25 per lembar
saham. Jadi menjual saham biasa dengan harga di bawah nilai pasar akan
mendilusi harganya dan memindahkan kekayaan pemegang saham saat ini pada pihak
yang diperkenankan untuk membeli saham baru.
F.
KEUNGGULAN
PEMBIAYAAN DENGAN SAHAM BIASA
Ada
beberapa keunggulan pembiayaan dengan saham biasa bagi kepentingan manajemen
(perusahaan), menurut Sundjaja at. al (2003), yaitu :
1.
Saham biasa tidak memberi dividen tetap.
Jika
perusahaan dapat memperoleh laba, pemegang saham biasa akan memperoleh dividen.
Tetapi berlawanan dengan bunga obligasi yang sifatnya tetap (merupakan biaya
tetap bagi perusahaan), perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu
membayar dividen kepada para pemegang saham biasa.
2.
Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
3.
Karena saham biasa menyediakan landasan penyangga atas rugi yang
diderita para kreditornya, maka penjualan saham biasa akan meningkatkan
kredibilitas perusahaan.
4.
Saham biasa dapat, pada saat-saat tertentu, dijual lebih mudah
dibandingkan bentuk hutang lainnya. Saham biasa mempunyai daya tarik tersendiri
bagi kelompok-kelompok investor tertentu karena:
a.
Dapat memberi pengembalian yang lebih tinggi dibanding bentuk
hutang lain atau saham preferen;
b.
Mewakili kepemilikan perusahaan, saham biasa menyediakan para
investor benteng proteksi terhadap inflasi secara lebih baik dibanding saham
preferen atau obligasi. Umumnya, saham biasa meningkat nilainya jika nilai
aktiva riil juga meningkat selama periode inflasi.
5.
Pengembalian yang diperoleh dalam saham biasa dalam bentuk
keuntungan modal merupakan obyek tarif pajak penghasilan yang rendah. (Weston
& Copeland) Menurut Wasis (1981, p.81), “pemilik yang menyetorkan modal
akan menjadi penanggung resiko yang pertama. Artinya bahwa pihak non pemilik
tidak akan menderita kerugian sebelum kewajiban dari pemilik ditunaikan seluruhnya.
G.
KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN SAHAM BIASA
- Kelebihan saham biasa adalah sebagai berikut :
a.
Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang
saham biasa.
b.
Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
c.
Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan
sumber pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang.
Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena
sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat
keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen
yang relatif kecil.
d.
Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas,
mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.
e.
Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut
mengamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti
perusahaan tersebut menjadi milik publik.
- Kelemahan saham biasa adalah sebagai berikut :
a.
Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang
pemegang saham mayoritas.
b.
Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah
lembar saham yang beredar.
c.
Timbulnya Agency Problem
yang meningkatkan Agency Costs karena
adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau
pengelola usaha, dan karyawan
DAFTAR
PUSTAKA
Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen InvestasiFundamental,
Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Fakhruddin, Hendy M .2008. Tanya Jawab Pasar Modal untuk SMA. Jakarta:PT Elex Media.
HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR
ReplyDeleteDARI-rossastanleyloancompany
Apakah Anda memerlukan kredit yang mendesak?
* Sangat Cepat dan Transfer Instan ke rekening bank anda
* Biaya kembali di bulan setelah Anda mendapatkan pinjaman Anda di bank Anda
akun bank
* Tingkat bunga rendah 2%
* Long term payback (1-20) Long
* Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
*. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
Anda mungkin mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam
pembiayaan dalam 48Hours setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
dari kru Pada perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang memberikan kemudahan pinjaman gratis kepada individu-individu yang berpikiran tulus, serius, perusahaan, badan hukum dan masyarakat umum dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke kumpulan uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecil atau besarnya, kami memiliki uang tunai. Yakinlah bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami berada di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda.
Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan rekam jejak pelayanan yang memberikan kebebasan finansial kepada negara-negara bersatu (PBB).
Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang meminta untuk mendirikan bisnis Anda, belilah rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami via,
E-mail resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
Viber resmi: +15186756750
Instagram resmi: Rossamikefavor
Twitter resmi: Rossastanlyloan
Official Facebook: rossa stanley favor
untuk respon cepat dan cepat ....
Mohon mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi, Kami tersedia 24/7
DATA PEMOHON
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi saat ini di tempat kerja:
9) Penghasilan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Durasi Pinjaman:
12) nama facebook:
13) nomor Whatsapp:
14) Agama:
15) Tanggal lahir:
SALAM,
Mrs.Rossa Stanley Favor
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
Email rossastanleyloancompany@gmail.com
Hai semuanya, Nama saya Angga Annisa dan saya berbicara sebagai orang yang paling bahagia di seluruh dunia hari ini sebelum sekarang saya secara finansial dipukul tanpa harapan akan bantuan apa pun, tetapi ceritanya akan segera berubah ketika saya bertemu dengan Ibu. Saya sangat senang untuk mengatakan keluarga saya kembali untuk selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp.700juta untuk memulai hidup saya di sekitar karena profesi saya karena saya seorang ibu tunggal dengan 3 anak dan seluruh dunia tampak seperti itu tergantung pada saya sampai Tuhan mengirim saya kepada sebuah perusahaan yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, perusahaan yang takut akan Tuhan, ISKANDAR LENDERS, mereka adalah Juruselamat Tuhan yang dikirim untuk menyelamatkan keluarga saya dan pada awalnya saya pikir itu tidak akan mungkin sampai saya mendapat pinjaman sebesar Rp.700 juta dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Bunda Iskandar melalui email. [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com] karena ini adalah pemberi pinjaman yang paling memahami dan baik
ReplyDeleteContact Details:
e_mail Address:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com>>>>
WhatsApp:::+6282274045059
Company::Iskandar Lenders"""""
Loan Amount:::Rp.700juta
Name:::::Angga Annisa
Country::::Indonesia
Occupation:Trader
Year:April,2020
Jumlah minimum>>>>>>Rp.100 juta
Jumlah maksimum>>>>>Rp.100 miliar